Resolusi Lahan Produktif

Posted by Noer Rachman Hamidi


Musibah asap yang ‘mengalir’ sampai jauh ke negeri-negeri jiran ini hanya dua kemungkinan penyebabnya yaitu kebakaran atau pembakaran. Baik itu kebakaran  yang tidak disengaja atau pembakaran yang disengaja oleh oknum-oknum tertentu – tetap saja mestinya tidak boleh terjadi.

Penguasa negeri harus bisa mencegah musibah seperti ini berulang, apalagi bila ini kesengajaan untuk kepentingan ekonomis jangka pendek. Bagaimana caranya ? salah satu cara yang paling memungkinkan adalah mengikuti petunjukNya baik di Al-Qur’an maupun sunnah NabiNya, khususnya tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Yang sangat relevan untuk masalah ini adalah konsep Himaa seperti yang terungkap dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas R.A dari Ash Sha’ba bin Jutsamah berikut :
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda : “Tidak Ada Himaa kecuali kepada Allah dan RasulNya”. Yahya berkata : “Telah sampai kepada kami bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah menetapkan Himaa di Naqi’ sedang ‘Umar pernah menetapkan Himaa di As-Saraf dan ArRabdzah””. (HR Bukhari).

Himaa adalah praktek kawasan lindung yang sebenarnya sudah ada sejak sebelum Islam, hanya saja di jaman jahiliyah Himaa digunakan untuk kepentingan penguasa/orang kuat yang menguasai daerah tertentu. Ketika Islam datang, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang praktek seperti Himaa di jaman jahiliyah tersebut.

Yang diijinkan dan bahkan juga dilakukan beliau adalah Himaa yang diarahkan untuk kepentingan umum jangka panjang. Himaa hanya boleh untuk kepentingan Allah dan RasulNya, maksudnya adalah untuk umat secara keseluruhan – bukan hanya untuk kepentingan kelompok. Pada contoh Himaa yang dibuat Rasulullah di an-Naqi yang diriwayatkan pada hadits tersebut di atas – dilarang melakukan perburuan pada radius 4 mil dan merusak pohon-pohon serta tanaman-tanaman pada radius 12 mil

Lebih jauh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang penguasa Himaa untuk kepentingan sendiri, rakyat tidak boleh dirugikan. Kebutuhan masyarakat setempat harus terpenuhi bukan hanya masa kini tetapi juga untuk pencadangan masa yang akan datang.

Praktek ini ini kemudian dilanjutkan oleh para khalifah penerus Nabi, bahkan di Arab Saudi sampai tahun 1960-an masih ada sekitar 3,000 Himaa sebelum akhirnya tergerus oleh berbagai kepentingan ekonomi jangka pendek.

Bagaimana Himaa yang dikelola sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam akan bisa mengatasi musibah seperti pada problem asap tersebut di atas ?

Musibah seperti asap ini terjadi karena segelintir oknum tertentu mengambil manfaat berlebihan dari lahan yang dikuasainya – mirip praktek di jaman jahiliah. Kemudian resiko ini diperparah dengan kurangnya pengawasan oleh penguasa setempat maupun penguasa negeri.

Kalau ada pengawasan yang ketat, masak sih api yang begitu luas cakupannya, sampai dari angkasa luar saja kelihatan – sampai menyeberang lautan selalu terlambat untuk diketahui..?

Sangka baik kita adalah kurangya pengawasan ini mungkin karena kurang prasarananya untuk mengawasi lokasi-lokasi yang sangat luas yang dikuasai swasta tersebut secara detil. Tetapi ini juga sulit di justifikasi di era teknologi pencitraan yang bahkan kita sudah bisa melihat rumah kita dari satelitnya Google !

Masalah kepentingan kelompok dan kurangnya pengawasan ini otomatis bisa diatasi bila konsep Himaa yang diberlakukan. Dengan konsep Himaa suatu wilayah dijaga kelestariannya untuk kepentingan umat secara keseluruhan, baik kepetntingan jangka pendek maupun kepentingan bagi keturunan yang akan datang.

Kepentingan jangka pendek seperti memberi sumber penghidupan (makan) bagi masyarakat sekitar, juga ternak-ternaknya. Kepentingan jangka panjang adalah untuk menjaga kelangsungan ketersediaan air, udara bersih dan juga makanan bahkan nantinya juga energi.

Bila masyarakat tahu betul bahwa wilayah Himaa ini adalah juga untuk mereka, pastinya mereka akan ikut sekuat tenaga menjaganya. Ini bisa menutupi kelemahan pemerintah daerah dan pusat untuk mengawasi wilayah-wilayah luas yang harus dijaga kelestarian ini.

Bagaimana membuat Himaa bermanfaat langsung bagi masyarakat sekitarnya kini dan nanti ?, bila yang ditanam di lokasi Himaa ini adalah berbagai jenis tanaman yang memberi sumber penghidupan/makanan maka masyarakat sekitar akan langsung merasakan manfaatnya – sehingga mereka akan terdorong untuk menjaganya.

Berbagai jenis tanaman polyculture yang disandingkan dan diunggulkan untuk membentuk Himaa ini dapat menggunakan pola Kebun-Kebun Al-Qur’an (KKA) yang bisa juga dilengkapi dengan kombinasi vegetasi lokal yang sesuai.

Lantas bagimana meng-Himaa-kan lahan-lahan yang kini terlanjur dikuasai swasta ?,  musibah kebakaran hutan ini bisa jadi peluang bagi pemerintah untuk menatanya. Pemerintah tentu mampu mengidentifikasi lahan-lahan mana yang menjadi sumber titik api. Bila pengelolanya tidak mampu mencegah kejadian ini berulang, bisa saja pemerintah memberi sangsi dengan mencabut Hak Guna Usaha-nya.

Cara kedua adalah masyarakat bisa rame-rame mengambil alih lahan yang bermasalah tersebut tetapi dengan cara yang baik dan difasilitasi oleh pihak yang berwenang, misalnya dengan membelinya dengan harga yang wajar. Uangnya dari mana ?, untuk kemaslahatan umat secara luas dan jangka panjang seperti ini bisa digerakkan konsep waqaf uang untuk penyelamatan lingkungan.

Setelah HGU balik ke pemerintah atau menjadi tanah waqaf, pemerintah atau pengelola tanah waqaf bisa mengelolanya sebagai Himaa dengan mengikuti petunjuk Allah dan RasulNya. InsyaAllah banyak ulama-ulama kita yang akan mampu menjabarkan konsep Himaa ini secara lebih baik dari yang dijelaskan disini.

Kami insyaAllah siap membantu dari sisi pengisian tanamantanaman yang dibutuhkan – baik tanaman yang secara spesifik disebutkan di Al-Qur’an,  maupun tanaman-tanaman yang disebut secara generik – yang tentu saja ada jenis lokalnya yang sesuai. Indahnya solusi Himaa ini adalah seperti sambil menyelam minum air, seperti sekali merangkuh dayung dua – tiga pulau terlampaui.

Yaitu sambil mengamankan lingkungan untuk kemaslahatan yang sangat luas, kebutuhan pokok masyarakat setempat terpenuhi berupa hutan penghasil pangan (food forest), cadangan air dan pada waktunya nanti insyaAllah juga sumber energi yang terbarukan.

Pastinya upaya seperti ini tidak mudah, tetapi bila ada cara yang lebih mudah – mestinya masalah kebakaran hutan seperti yang terjadi sekarang ini kan sudah tidak berulang lagi, musibah asap-pun seharusnya sudah tidak lagi menyengsarakan rakyat sendiri dan rakyat negeri-negeri jiran kita.

Bahwasanya problem yang sama masih terus berulang, barangkali memang kita harus mulai langkah-demi langkah yang berat seperti mengimplementasikan konsep Himaa tersebut di atas. Ini langkah mendaki nan sukar, tetapi sangat bisa jadi inilah jalan satu-satunya itu.

Wa Allahu A’lam

www.rumah-hikmah.com

Tulisan Terkait:

Info Bisnis:

Info Keuangan:

coconut fiber indonesia - civet coffee beans luwak indonesia - rumah baru dekat tol di jatiasih - eksportir indonesia - solusi properti - rumah dinar - manufaktur indonesia - agribisnis indonesia - white copra indonesia - coconut coir pellets - jual panel beton murah siap pakai - jasa pasang panel beton - jual komponen nepel, mur, baut, spare parts ac, kuningan - komponen, nepel, mur, baut, ac, kuningan - industri manufaktur pengecoran kuningan - brass foundry casting manufacturer - brass billets, bullets, neple, nut, bolt, fitting, parts - tanah di kawasan strategis - rumah baru eksklusif dekat tol - rumah murah dekat tol - jual tanah di sudirman - jual tanah di kuningan - jual tanah dekat menteng - paket tour perjalanan wisata - apakah dinar emas - tanya jawab dinar - jual dinar - beli dinar - dinar emas -

Description: Resolusi Lahan Produktif
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Resolusi Lahan Produktif
SelengkapnyaResolusi Lahan Produktif

Petunjuk yang jelas untuk Seluruh Hal

Posted by Noer Rachman Hamidi


Kita baca dan kita paham bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk yang jelas untuk seluruh hal, Tetapi tidak/belum kita gunakan saja untuk mengatasi masalah-masalah kontemporer seperti banjir, katahanan pangan dll.  AlQur'an dibaca dan di tadaburi dalam majlis-majlis ilmu, Tetapi tidak/belum menjadi panduan kita untuk amal shaleh yang nyata. 

Perintah dalam Al-Qur'an yang terkait ibadah khusus seperti sholat, zakat, puasa dan haji sudah kita ikuti, Tetapi perintahnya untuk memakmurkan bumi belum kita laksanakan, dan laranganNya-pun‎ agar kita tidak berbuat kerusakan di muka bumi kita abaikan. 

Bahkan kalau kita tanyakan pada umat muslim negeri ini dan juga para pemimpin-pemimpin kita yang rata-rata juga muslim : ‎
"Apakah Anda yakin bahwa Al-Qur'an ini adalah petunjuk yang hak untuk semua permasalahan ?", jawabannya kemungkinan besarnya adalah "Ya". 

Kemudian bila pertanyaan ini dilanjutkan misalnya dengan : "mengapa tidak menjadi rujukan Anda ketika Anda berusaha mengatasi kekurangan pangan sehingga harus mengimpor dari negara lain dan mencegahnya agar tidak terus berulang semakin parah ?", Jawabannya akan mulai mengandung kata 'Tetapi' atau 'Ya' kemudian diikuti kata 'Tetapi'. 

Kita tidak menggunakan petunjuk yang hak untuk masalah yang begitu jelas karena kita terlalu banyak menggunakan kata 'Tetapi', nah bayangkan sekarang bila kita mulai menghilangkan kata 'Tetapi' ini. Begitu kita membaca Al-Qur'an dan kita tahu bahwa musibah-musibah ini karena perbuatan tangan-tangan kita sendiri agar kita kembali ke jalan yang benar, maka akan serta merta kita balik arah menuju jalan yang benar – seperti ketika Anda mengemudi di daerah yang tidak Anda kenal, begitu ada yang memberi tahu bahwa Anda sedang menuju jalan yang salah – pasti Anda mau segera berbalik arah atau merubah arah Anda yang semula salah tersebut. 

Anda pasti tidak mau berdebat dengan yang memberi tahu arah yang benar tersebut, mengapa ? karena Anda percaya bahwa yang memberi tahu Anda salah arah tersebut pastinya lebih tahu daerah yang sedang Anda lalui. ‎

Lha sekarang kita diberitahu oleh Yang Maha Tahu untuk seluruh urusan keselamatan kita di dunia dan di akhirat, masak kita mau membantahnya dengan kata 'Tetapi….' ? Maka bukti bahwa dalam pengelolaan alam ini kita telah salah arah sudah begitu nyata – yaitu antara lain tercermin dalam musibah banjir, asap dll, yang semakin sering dan semakin tinggi tingkat kerusakannya, tidak bisakah kita kembali ke jalan yang benar sekarang ? 

InsyaAllah bisa bila kita tidak lagi menggunakan kata Tetapi ! Bagaimana konkritnya ? itu nanti akan diberi tahu/diajari oleh Dia Yang Maha Tahu, setelah kita ta'at kepadaNya : 
"… Dan bertakwalah kepada Allah; Allah akan mengajarimu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS 2 : 282).

Wallahu A'lam.‎

www.rumah-hikmah.com

Tulisan Terkait:

Info Bisnis:

Info Keuangan:
coconut fiber indonesia - civet coffee beans luwak indonesia - rumah baru dekat tol di jatiasih - eksportir indonesia - solusi properti - rumah dinar - manufaktur indonesia - agribisnis indonesia - white copra indonesia - coconut coir pellets - jual panel beton murah siap pakai - jasa pasang panel beton - jual komponen nepel, mur, baut, spare parts ac, kuningan - komponen, nepel, mur, baut, ac, kuningan - industri manufaktur pengecoran kuningan - brass foundry casting manufacturer - brass billets, bullets, neple, nut, bolt, fitting, parts - tanah di kawasan strategis - rumah baru eksklusif dekat tol - rumah murah dekat tol - jual tanah di sudirman - jual tanah di kuningan - jual tanah dekat menteng - paket tour perjalanan wisata - apakah dinar emas - tanya jawab dinar - jual dinar - beli dinar - dinar emas -

Description: Petunjuk yang jelas untuk Seluruh Hal
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Petunjuk yang jelas untuk Seluruh Hal
SelengkapnyaPetunjuk yang jelas untuk Seluruh Hal

Resolusi Perumahan, Inspirasi Rumah Lebah

Posted by Noer Rachman Hamidi


Rumah adalah salah satu sumber kebahagiaan dan juga sekaligus sumber kesedihan sebagaimana diungkap dalam hadits : “Ada empat sumber kebahagiaan seseorang, yaitu istri salehah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman. Juga ada empat sumber kesedihan seseorang, yaitu tetangga yang jahat, istri yang membangkang, rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk.” (HR. Imam Ibnu Hibban).

Menurut data Habitat – PBB, 30 % penduduk perkotaan tinggal di daerah kumuh sementara yang di desa malah lebih banyak yaitu 35 %. Kekumuhan ini dicirikan antara lain dengan kurangnya air bersih, terbatasnya saluran pembuangan, kepadatan yang berlebihan, struktur bangunan yang tidak layak, dan status tempat tinggal yang tidak sah. Kondisi ini akan terus memburuk seiring dengan bertambahnya penduduk di muka bumi, dapatkah kita melakukan perbaikan ?

Maka mengatasi problem-problem kesulitan perumahan bagi rakyat adalah juga bagian dari mengatasi kesedihan-kesedihannya. Saat ini kita di Indonesia mengalami kekurangan perumahan sekitar 15 juta rumah dan bertambah sekitar 400,000 setahunnya. Maka inilah tantangannya.

Tetapi bila rumah dibangun dengan cara-cara seperti sekarang, nampaknya problem perumahan ini bukannya teratasi malah tereskalasi. Lantas apa solusinya ?

Nampaknya hanya ada satu jalan untuk menyelesaikan masalah ini, yaitu kembali kepada petunjukNya. Inspirasinya datang dari wahyu Allah ke lebah :
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia".” (QS 16 :68).

Karena lebah mendapatkan wahyu untuk membuat rumah kemudian lebah benar-benar menggunakan wahyu itu – maka tidak ada lebah yang tidak punya rumah, dan lingkungan rumahnya-pun tidak ada yang kumuh. Rumah lebah-pun selalu indah sehingga tidak ada perbedaan yang significant antara tingat-tingkat masyarakat lebah dalam hal perumahannya. Lebah pekerja memiliki rumah yang sama indahnya dengan lebah-lebah jantan – calon suami ratu lebah.

Lebah membangun rumah dari bahan-bahan yang ada di sekitarnya sehingga tidak ada lebah yang kesulitan mencari bahan banguan untuk rumahnya. Beda sekali dengan manusia, ketika semen di Jawa harganya hanya Rp 70,000,- semen di salah satu kabupaten di Papua bisa mencapai 20 kalinya yaitu Rp 1,400,00 per sak.

Lebah membangun rumah dengan bergotong royong, sehingga tidak perlu membayar tenaga kerja atau resources lain yang mahal. Rumah lebah tidak terbebani biaya bunga atau riba, sehingga tidak ada rumah lebah yang mahal.

Rumah lebah dekat dengan ‘tempat kerja’ di mana lebah mencari makan, sehingga tidak ada lebah yang perlu membuang waktu terlalu banyak untuk pergi dan pulang dari tempat kerjanya.

Di dalam rumah-nyapun lebah masih bisa produktif menghasilkan produk-produk yang sangat bermanfaat untuk koloni lebah maupun untuk manusia, yaitu madu.

Di akhir cerita tentang lebah tersebut Allah-pun mengingatkan manusia agar belajar darinya :
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS 16:69)

Bayangkan kalau prinsip-prinsip rumah lebah ini semua bisa diterapkan dalam pembangunan rumah manusia, Maka insyaAllah sumber-sumber kebahagiaan itupun akan datang dari rumah-rumah kita semua.

Bayangkan kalau kita bisa membangun rumah atau perumahan seperti lebah :
1) Tidak menggunakan bahan selain yang ada di sekitar kita;
2) Membangun dengan cara gotong royong;
3) Rumah yang dekat dengan tempat kerja atau bahkan menjadi rumah produktif yang sekaligus tempat kerja.
Interlocking Brick
Prinsip pertama dan kedua insyaAllah akan menjadi project berikutnya yang akan diwujudkan di Startup Center – Depok. Teknologi yang menjadi kajian dari teman-teman di perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri, insyaAllah siap diterapkan. Teknologi yang disebut Mortarless Technology – Teknologi tanpa (atau sedikit) semen antara lain akan menjadi solusinya.

Dengan teknologi ini Anda akan bisa membuat rumah dengan bahan dari galian tanah di lokasi rumah yang akan dibangun. Tanah yang dikeduk untuk leveling atau digali untuk resapan air, bisa cukup untuk membuat batu bata khusus yang disebut Interlocking Brick. Dari batu bata inilah dinding rumah akan dibuat.


Untuk membangun rumah dengan Interlocking Brick selain murah juga mudah, sehingga Anda bisa bekerjasama dengan tetangga-tetangga untuk saling membangunkan rumah masing-masing. Tentu ini bisa dicapai bila Anda bertetangga dengan orang-orang yang baik seperti diindikasikan dalam hadits tersebut di atas.

Kemudian prinsip ketiganya adalah juga sangat dimungkinkan dengan era teknologi ini. Anda tidak harus bekerja di pusat kota, dengan telekomunikasi yang baik – Anda tetap akan bisa bekerja meskipun komplek perumahan Anda nun jauh di tempat yang masih segar di luar kota sana.

Semua rancang bangun rumah dengan Mortartless Technology (MT) ini insyaAllah siap, hanya kami masih membutuhkan ahli produksi mesin, baik perorangan maupun perusahaan yang siap memproduksi mesin-mesin yang murah dan reliable untuk memproduksi bata khusus tersebut di atas. Bila Anda tertarik untuk memproduksi mesin-mesin ini atas pesanan kita semua, silahkan menghubungi kami di menu kontak ini (nrachmanbiz@gmail.com), briefing spesifikasi teknis hanya akan diberikan ke peminat yang capable untuk mewujudkannya – menurut penilaian kami.

InsyaAllah bersama-sama kita bisa ikut mengatasi problem perumahan di negeri ini, sekaligus menghadirkan kebahagiaan bagi jutaan orang yang kini belum bisa menikmati kebahagiaan dari rumahnya. InsyaAllah.

Rumah Hikmah, www.rumah-hikmah.com

Tulisan Terkait:

Info Bisnis:

Info Keuangan:


Description: Resolusi Perumahan, Inspirasi Rumah Lebah
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Resolusi Perumahan, Inspirasi Rumah Lebah
SelengkapnyaResolusi Perumahan, Inspirasi Rumah Lebah

Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita

Posted by Noer Rachman Hamidi

Bila kita mengamalkan AlQuran sebagai usaha kita mengimplementasikan kemakmuran umat, maka petunjuk-petunjukNYA harus kita lihat dan memahami dengan ilmu dan amalan yang sesungguhnya. Petunjuk detil tentang tahap-tahap pemakmuran bumi ini ada di rangkaian ayat berikut :

 "Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur ? Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS 36 : 33-36)

Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian
Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian

Awalnya bumi itu mati, lalu Allah hidupkan. Dengan apa Allah menghidupkannya ? antara lain dengan tanaman ‘biji-bijian’ yang ‘mereka makan’. Ini petunjuk yang luar biasa untuk kita yang (ingin) terjun di dunia pertanian/perkebunan. Ketika kita mendapati bumi yang ditelantarkan oleh pemilik (sebelum) nya, cara memakmurkan awalnya adalah dengan menanam jenis biji-bijian yang dapat kita makan.

Dalam bahasa ilmiah tanaman biji-bijian ini disebut tanaman leguminosa (family Fabaceae atau Leguminosae) yang memiliki jumlah spesies sekitar 19,300-an. Diantaranya yang sudah pernah saya perkenalkan di situs ini adalah Alfaafa (Medicago sativa) dan Koro Pedang (Canavalia ensiformis).

Selain memberikan hasil yang bisa dimakan manusia maupun ternak (yang ujungnya juga akan di makan manusia), tanaman leguminosa memiliki keunggulan dalam mengikat nitrogen di tanah. Dialah biofertilizer yang paling efektif yang disediakan di alam. Maka jenis tanaman inilah yang pertama yang seharusnya kita tanam ketika mendapati tanah yang mati (gersang, ditelantarkan pemiliknya dlsb).

Dengan tanaman leguminosa yang menutupi tanah, selain membuat tanah kaya akan nitrogen yang akan dibutuhkan oleh tanaman-tanaman selanjutnya – juga terbentuk iklim mikro (microclimate) di atas tanah yang bersangkutan. Suhu permukaan tanah akan turun dan air mulai akan dihasilkan melalui kondensasi dan pengurangan evaporasi.

Setelah tanah sudah mulai subur, tanaman berikutnya adalah kurma dan anggur. Kurma adalah tanaman tegakan yang akarnya masuk jauh ke dalam tanah dan juga merayap ke samping. Kurma adalah tanaman yang sangat efisien dalam pemanfaatan air – sehingga dia mampu hidup di tanah yang minim air sekalipun. Pohonnya yang tinggi dan daunnya yang menjuntai memberikan naungan bagi sekitarnya. Dengan kombinasi tanaman yang merambat (anggur), keberadaannya menyempurnakan iklim mikro di tempat-tempat pertumbuhannya.

Perakarannya yang memperbaiki porositas dan daya serap tanah terhadap air hujan yang jatuh, air tidak terbuang dan tidak menguap –  bila hal ini  berlangsung cukup lama (usia kurma bisa sampai ratusan tahun), maka bukan hanya air akan tersedia cukup di tempat tumbuhnya kurma tersebut, bukan pula sekedar merembes, tetapi air bahkan akan memancar menjadi sejumlah mata air !

Setelah episode tanah yang mati sampai menjadi makmur yang ditandai dengan memancarnya mata air ini, saat itulah manusia bisa menikmati hasil bumi itu secara berkelanjutan dan bahkan mulai bisa bercocok tanam dengan tanaman-tanaman yang disukainya seperti padi, gandum dlsb.

Dengan itulah manusia harus banyak-banyak bersyukur dan menjaga keseimbangan di alam – agar kemakmuran itu terus terjaga secara berkeseinambungan.

Ayat ini membuktikan bahwa bila Allah menugasi kita untuk memakmurkan bumi (QS 11 :61), pasti Dia juga memberikan petunjukNya bagaimana cara kita untuk memakmurkan bumi itu. Petunjuk inipun bukan petunjuk yang samar, tetapi petunjuk yang detil lengkap dengan penjelasannya (QS 2 :185).

Maka surat Yaasiin (dan juga surat-surat lainnya) benar-benar akan menjadi petunjuk untuk pelaksanaan misi pemakmuran bumi itu, tetapi mustinya tidak berhenti pada tataran dibaca dan dihafal. Interaksi dengan surat ini musti komplit mulai dari dibaca, dihafalkan, dipahami, diamalkan (diimplementasikan) dan juga diajarkan.

Rintisan untuk implementasi ayat-ayat tersebut di atas sedang kita mulai, setelah bibit Alfaafa ada di kita, kini kami sedang menyiapkan bibit Koro Pedang yang nantinya bersama Alfaafa dapat kita jadikan sebagai tanaman perintis yang akan menjadi pioneer dalam menangani lahan-lahan yang gersang. Alfaafa dan Koro Pedang hanyalah dua contoh tanaman perintis - dari belasan ribu spesies yang ada - yang sudah kami pelajari karakter, efektifitas dan kesesuaiannya dengan lahan-lahan kita pada umumnya.
Wallahu A'lam

http://goo.gl/jwfLS
www.agribisnis-indonesia.com


Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:

Description: Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita
SelengkapnyaAl Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita

Desain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)

Posted by Noer Rachman Hamidi

Indahnya ilmu itu adalah bila dia dibagi, dia tidak berkurang tetapi malah bertambah. Knowledge yang menggelinding seperti bola salju itu insyaAllah cukup untuk membuat grand design sebuah kebun yang tidak biasa, yaitu kebun yang berbasis Al-Qur’an. Apa isinya ?

Kebun ini di-design dengan petunjuk-petunjuk dalam sejumlah besar ayat-ayat Al-Qur’an – maka ayat-ayat inilah yang akan menjadi panglimanya, menjadi penentu arah dan pengambil kebijakan -  akan dibawa kemana kebun ini nantinya. Kemudian tentu serangkaian ilmu-ilmu terapan seperti perkebunan, pertanian, biologi, bio-teknologi dlsb. akan dikerahkan sebagai prajurit – untuk mengimplementasikannya di lapangan.
Desain Pertanian menurut Al Quran
Desain Pertanian menurut Al Quran
Sebagaimana panglima yang akan mengambil kebijakan strategis, maka ayat-ayat yang terkait dengan ke-aneka ragaman hayati itu dipetakan dahulu. Untuk mudahnya kita pahami, ayat-ayat tersebut divisualisasikan dalam ilustrasi di samping.

Ukuran bulatan disesuaikan dengan banyaknya suatu jenis tanaman disebut di Al-Qur’an, ini kurang lebih mewakili tingkat kepentingan tanaman tersebut bagi kehidupan manusia. Misalnya kurma, disebut sampai sekurangnya 20 kali – maka kurma ini yang kita gambar paling besar. Dari kurma inilah kita memulai rancangan kebun kita ini.

Kemudian tanaman-tanaman lain ada yang disebut dalam sejumlah ayat berdampingan dengan penyebutan kurma. Misalnya anggur, disebut tidak kurang dari 9 kali berdampingan dengan kurma. Zaitun, tidak kurang 5 kali disebut berdampingan dengan kurma. Delima disebut 3 kali berdampingan dengan kurma, demikian pula biji-bijian.

Biji-bijian (leguminosa) bahkan dalam dua ayat disebut mendahulu tumbuhnya kurma  (QS 36:33 ; QS 6:99), karena dia berfungsi sebagi tanaman perintis yang mengikat nitrogen dari udara. Dia mengantarkan lahan yang semula mati/gersang sampai layak untuk ditumbuhi kurma dan kemudian juga tanaman-tanaman lainnya.

Ada juga yang disebut tidak secara berdampingan tetapi masih dalam rangkaian ayat-ayat yang membahas hal yang sama, sehingga masih dalam konteks yang sama. Misalnya padi-padian yang melengkapi kebun kurma (QS 18:32) atau ditanam sesudah kebun kurma memancarkan air – setelah tanah subur (QS 36:35), untuk melengkapi kebutuhan tanaman pangan bagi manusia.

Dalam konteks yang sama dengan makanan bagi manusia, juga ada ayat yang mengisyaratkan pentingnya memperhatikan makanan ternak kita (QS 80 :32). Untuk itu kita juga harus menanam rumput-rumputan (QS 80 :31).

Ada juga pelajaran khusus dari Surga, yaitu tanaman buah pisang (QS 56:29) yang disebut di antara buah yang banyak – yang tidak disebutkan secara langsung namanya satu persatu (QS 56:32), disebut pula bahwa ada buah yang tidak berhenti dan tidak pula terlarang untuk mengambilnya (QS 56:33). Para ahli tanaman dan ahli buah tahu, bahwa pisang adalah buah yang tidak mengenal musim !.

Maka kurang lebih seperti ilustrasi di atas-lah isi kebun yang dirancang berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an itu. Mulai dari tanaman perintis dari jenis biji-bijian, kemudian masuk tanaman utama yaitu kurma. Berdampingan dengan kurma dalam jumlah mengikuti ukuran yang paling banyak adalah anggur, kemudian diikuti zaitun dan delima.

Untuk mengimbangi buah-buhan yang rata-rata ada musimnya masing-masing, diisi pula dengan buah yang tidak mengenal musim yaitu pisang. Di tanah subur yang terbentuk melalui ecosystem kebun ini, kemudian juga ditanam padi-padian seperti beras dan gandum – melengkapi makanan yang kita butuhkan.

Karena kita juga butuh makan daging, maka tidak lupa kita memperhatikan pakan ternak kita - untuk ini rumput-rumputan juga harus ditanam di tempat-tempat yang sesuai. Agar ternak kita tumbuh dengan gizi terbaik, maka di antara tanaman Anggur juga ditanam tanaman Alfaafa – yang secara khusus disebut sebagai tanaman yang bergizi tinggi.

Dalam Al-Qur’an bahasa Inggris terjemahan Yusuf Ali – QS 80 :26 diterjemahkannya menjadi  “and grapes and nutritious plants” (dan anggur dan tanaman bergizi tinggi), lebih menggigit ketimbang yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “anggur dan sayur-sayuran”. Professor Zaghloul El Naggar – penulis mu’jizat Al-Qur’an – mengartikan tanaman bergizi tinggi itu adalah Alfaafa (Alfalfa - Medicago sativa), karena secara ilmiah memang juga terbukti bahwa tanaman inilah jenis tanaman yang memiliki gizi paling tinggi itu.

Tanaman Alfaafa yang membutuhkan sinar matahari yang banyak untuk pertumbuhannya, bisa hidup berdampingan dengan anggur karena karakter anggur yang merambat. Rambatan anggur bisa dibuat vertical seperti pagar tanaman, sehingga dia tumbuh sempurna tanpa memerlukan space yang banyak. Anggur bersimbiose dengan alfaafa yang mempertahankan suhu tanah dan mengikat nitrogen banyak-banyak di akarnya – untuk kesuburan lahan yang dibutuhkan tanaman anggur.

Maka sekali lagi perhatikan pada ilustrasi di atas, betapa satu demi satu tanaman saling melengkapi. Ada yang menyuburkan lahan, ada yang menghasilkan buah, ada yang memancarkan mata air, ada yang memberi hasil bercocok tanam, ada yang tetap berbuah ketika yang lain tidak berbuah, ada yang menyediakan pakan untuk ternak – yang kemudian memberi daging dan susu bagi manusia.

Maka inilah kurang lebih kebun pangan yang bisa berkelanjutan untuk mencukupi pangan bagi manusia sambil terus menjaga lingkungan itu.

Tentu ibarat bola salju, design ini masih perlu terus disempurnakan oleh yang lebih tahu. Tetapi bahwasanya design ini insyaAllah akan menjadi design yang sustainable, karena sekarang-pun Anda bisa melihat buktinya design serupa yang telah hidup lebih dari 2,000 tahun dan sampai sekarang masih ada – yaitu bukti food forest yang ada di Marocco – yang dapat Anda saksikan video-nya di link ini.
Perhatikan baik-baik jenis-jenis tanaman yang disebutkan di video tersebut, Anda akan temukan hampir secara keseluruhan tanaman yang ada di design kebun berbasis Al-Qur'an  tersebut di atas – juga ada terwakili di food forest yang berumur lebih dari 2,000 tahun ini.

Ketika petunjuk itu begitu jelas (QS 2:185), dan bukti ilmiahnya di muka bumi begitu nyata (QS 51:20) – “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS 55:13) ?

Jawabannya adalah tinggal kita ikuti petunjukNya itu dan semaksimal mungkin kita amalkan di lapangan. Insyaallah kami sedang merintis kebun percobaan ini di Jonggol, mudah-mudahan kelak bisa terus bisa disempurnakan oleh anak cucu kita dan digandakan di berbagai tempat lainnya. Tentu saja ini menyakut pekerjaan besar dan lama, maka melalui tulisan ini saya juga mengajak pembaca untuk membantu kami merealisasikannya – dengan cara apapun yang Anda bisa. InsyaAllah bersama-sama kita akan menggelindingkan bola salju yang lebih besar, bola salju yang memakmurkan dunia, bola salju yang menjadikan ayat-ayatNya sebagai panglima. InsyaAllah.


www.agribisnis-indonesia.com

Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:

Description: Desain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Desain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)
SelengkapnyaDesain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)

Struktur Tanah

Posted by Noer Rachman Hamidi

Memang tidak ringan seorang petani untuk memahami ilmu struktur tanah, namun apabila seorang petani mengerti benar bahwa ilmu pertanian sangatlah penting menyangkut aspek aspek keberadaannya. Tanaman tumbuh di tanah secara alamiah bisa hidup namun spesifikasi tanaman yang hidup itu perlu perawatan dan perhatian seseorang dalam rangka akan dinikmati hasilnya, maka perlu belajar dari pengalaman pengalaman serta mengerti akan kebutuhan tanaman yang sedang di rawat. Hal ini perlu penjelasan penjelasan dan tindakan yang jelas, mengenai Struktur Tanah yang meliputi TANAH / MEDIA TANAM, TANAMAN, AIR DAN NUTRISI/UNSUR HARA
Struktur Tanah
Struktur Tanah
STRUKTUR TANAH
  • 25 % Udara
  • 25 % Air
  • 45 % Mineral
  •   5 % Bahan Organik
Sebagai Jantung Kehidupan Tanah


PERTANIAN ORGANIK

Tanah di dunia ini prinsipnya baik, jadinya kurang baik adalah adanya beberapa tindakan sesaat yang kurang baik akibatnya terhadap tanah. Sedangkan hasilnya pun kurang ( perlu perlakuan yang benar )

PELAKU wajib mengerti ilmu tanah, karena tanah yang baik berstruktur seperti tersebut diatas dalam pengertian bahwa: kita harus memasukkan bahan organik atau di sebut Kompos  sebanyak 5% dari Horison A ( setebal 20 s/d 30 cm.)  Top soil artinya bahan tersebut akan merubah struktur dimana oksigen akan berada di dalam tanah juga dalam membantu memproduksi unsur hara dan nutrisi serta peningkatan kapasitas tukar kation KTK, termasuk MOL ( Mikroorganisme Lokal ) dari sumber bakteri yang di maksud. Perlu diperhatikan, kompos dan mol adalah team sukses yang akan merubah/memperbaiki tanah secara fisik, biologi dan kimia/mineral tanah selaras dan sepadan.


MEMPERBAIKI FISIK TANAH SEPERTI APA....?
  1. MEMBUAT  TANAH MENJADI GEMBUR
  2. TANAH BISA MENGIKAT AIR LEBIH BANYAK
  3. MEMPERTAHANKAN AIR TANAH DARI PENGUAPAN DAN ALIRAN PERMUKAAN
  4. MERESAPKAN AIR KE DALAM TANAH DENGAN BAIK (TIDAK ADA GENANGAN)
  5. MEMASUKKAN DAN MENGALIRKAN UDARA DI DALAM TANAH DENGAN BAIK
  6. KONSISTENSI TANAH MENJADI LEBIH BAIK
  7. KOMPOSISI BAHAN PENYUSUN TANAHNYAMENJADI LEBIH BAIK
  8. TANAH MENJADI MEDIA YANG BAIK UNTUK PERGERAKAN AKAR
  9. WARNA TANAH MENJADI LEBIH GELAP/COKLAT KEHITAMAN
  10. TANAH MENJADI MUDAH DIOLAH/DIBAJAK      

MEMPERBAIKI BIOLOGI TANAH SEPERTI APA....?
  1. TANAH MENJADI RUMAH YANG IDEAL BAGI MAKHLUK HIDUP DI DALAM TANAH
  2. SUMBER MAKANAN UNTUK BAKTERI PENGURAI DAN CACING MUDAH TERSEDIA
  3. KERAGAMAN HAYATI DALAM TANAH MENINGKAT
  4. PROSES PEMBENTUKAN NUTRISI MENJADI MENINGKAT (NITRIFIKASI DAN NITRATISASI TINGGI) / PABRIK BIOLOGIS
  5. MENGUNDANG MUSUH ALAMI/PREDATOR LEBIH BANYAK
  6. PROSES DEKOMPOSISI DALAM TANAH BERJALAN DENGAN BAIKHUMUS DI PERMUKAAN LEBIH BANYAK TERBENTUK

MEMPERBAIKI KIMIA TANAH  SEPERTI APA....?
  1. UNSUR HARA MACRO DAN MICRO DALAM TANAH MUDAH TERBENTUK DAN SELALU TERSEDIA SESUAI KEBUTUHAN TANAMAN
  2. PERTUAKARAN NUTRISI DALAM TANAH (KTK) MENJADI LEBIH BAIK
  3. KONDISI pH TANAH NETRAL (PH=7)/MIRACLE MATTER
  4. TANAH MENJADI PUNYA KEKUATAN PENYANGGA (BUFFER)
  5. MENGIKAT DAN MEMPERTAHANKAN NUTRISI DALAM TANAH SEHINGGA TERHINDAR DARI PELEPASAN NUTRISI MELALUI PENGUAPAN DAN  LEACHING (ALIRAN PERMUKAAN)
  6. MENGURANGI PELEPASAN GAS RUMAH KACA (GAS METANA, CO2  dan N2O) YANG BISA  MENIMBULKAN DAMPAK BERUPA PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM 
  7. PROSES RESPIRASI DI AKAR BERJALAN BAIK

TANAMAN

Terdiri dari :
  • Pertumbuhan Akar, Batang dan Daun
  • Pembentukan Bunga dan Bakal Buah
  • Proses Pemasakan Buah

Apapun tanamannya harus memperhatikan dimana akan ditaman tanaman, maksudnya media tanam / tanah yang akan ditanami harus sudah berstruktur yang baik agar akar mudah mengembang secepat mungkin tentunya dengan memperhatikan management perakaran.

Kebutuhan Hara Tanaman:
  • C, H, O >  udara
  • N, P, K  >  makro primer
  • S, Mg, Ca > makro sekunder
  • Fe, Mn, Cu, Cl
  • Na,Si, Zn, Mo,  > unsur mikro
  • B, Co    
  • 16 hara esensial bagi tanaman
Nabatiyah seluruh tanaman dibumi memerlukan makanan yang semuanya akan termakan dalam bentuk cairan, kondisi tanah / media tanam yang ideal memenuhi  minimal 16 unsur bahkan lebih menurut pakar ahli mikrobialogi ada 92 unsur hara di dalam tanah.

Kita telah membuktikan bahwa menanam padi tanpa menggunakan / memupuk  dg pupuk anorganik ( pupuk pabrikan ) bisa memanen padi hingga lebih 9 ton/ha lebih. Hal ini percaya atau tidakpercaya. Yang pasti team sukses ( KOMPOS DAN MOL ) cukup mengagumkan sebab bahan tersebut mempunyai kekuatan yang melebihi dari PUPUK KIMIA SINTETIS yaitu dengan kemampuan yang hebat memBIOREAKTOR antara KOMPOS DAN MOL....!
Alhamdulillah.


http://goo.gl/G5Po7
www.agribisnis-indonesia.com

Description: Struktur Tanah
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Struktur Tanah
SelengkapnyaStruktur Tanah

Pemahaman Mengenai Ekologi

Posted by Noer Rachman Hamidi


SEJARAH PERKEMBANGAN EKOLOGI
  1. Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah, namun sejarah perkembangannya kurang begitu jelas.
  2. Catatan Hipocratus, Arislotolos dan Filosof lainnya merupakan naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi… sebelumnya diberi nama okologi.
  3. Di mulai pada abad ke-18 dan ke-17, dari natural history ke satu ilmu yang sistematik, analitik dan obyektif baru megenal hubungan antara organism dan lingkungan.
  4. Usulan EKOLOGI baru di kemukan oleh seorang ahli Biologi Jerman : Eams Haockol (1834-1919) pada Tahun 1860.
  5. Sekitar Tahun 1900, Ekologi di akui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat . Apalagi di saat Dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban manusia.
  6. Dewasa ini, Ekologi menjadi "Bintang" diantara cabang ilmu (bukan hanya penunjang), Prinsip-prinsip Ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang layak. Apalagi sejak umbulnya kesadaran lingkungan di seluruh dunia mulai tahun 1988. Berupa a.l. : Penghematan Sumber Daya, Penghematan Energi, Masalah Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran Tanah, Degradasi / Kerusakan Hutan, dsb.
  7. Adanya masalah globalisasi lingkungan akan mengakibatkan perhatian semakin mendalam kepada EKOLOGI.

PENGERTIAN EKOLOGI

Berasal dari bahasa Yunani, Oikos = Rumah atau Tempat hidup, Logos = ilmu.

Ekologi :
  • Ilmu tentang mahkluk hidup dalam rumahnya atau ilmu tentang rumah tangga mahkluk hidup.
  • Ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungan.
  • Ilmu yang mencoba yang mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungan dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di situ.
  • Secara Harfiah, Ekologi adalah Pengkajian Hubungan organisme – organism atau kelompok organisme terhadap lingkungannya.., apa yang ada. Apa yang terjadi di alam, tidak melakukan percobaan.
  • Menurut Odim dan Cox (1971), Ekologi adalah suatu study yang mempelajari stuktur dan fungsi ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. Struktur mencirikan keadaan system tersebut. Fungsi menggambarkan sebab akibatnya. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsai organism di alam.
  • Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradaban) manusia.

HAL YANG PERLU DIPELAJARI DALAM EKOLOGI
  1. Bagaimana alam bekerja
  2. Bagaimana suatu spesies beradaptasi dengan habitatnya
  3. Apa yang mereka perlukan dari habitatnya itu untuk dapt dimanfaatkan guna kelangsungan hidupnya
  4. Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara (materi) dan energy.
  5. Bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lainnya
  6. Bagaimana individu –individu dalam spesies itu di atur sebagai populasi
Ekologi merupakan disiplin ilmu baru dari biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk bentuk yang menjembatani ilmu alam dan ilmu social (Odum 1977)


HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN ILMU LAIN
  1. Ekologi dan Ekonomi punya banyak persamaan. Dalam ekologi yang dipakai dalam transaksi adalah materi, energy dan informasi bukan uang seperti dalam ekonomi.
  2. Ekologi sama dengan ekonomi alam
  3. Dalam pengelolaan lingkungan pandangan kita bersifat antroksentris, melihat permasalahannya dari sudut kepentingan manusia
  4. Manusia tidak cukup memperhatikan materi, energy dan informasi. Dalam kehidupan modern, arus uanglah yang lebih penting.
  5. Ekologi penting, tetapi bukan satu-satunya masukan untuk mengambil keputusan dalam permasalhan lingkungan hidup “LH” lainnya : ekonomi, teknologi, politik dan social budaya.
  6. Ekologi adalah salah satu komponen dalam system pengelolaan lingkungan yang harus di tinjau bersama dengan komponen lain untuk mendapatkan keputusan yang seimbang
  7. Dalam hal ini, EKOLOGIlah yang menjadi titik pusat perhatian.

KONSEP EKOSISTEM
  • Konsep sentral dalam ekologi yaitu system ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya
  • Terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi membentuk sustu kesatuan yang teratur
  • Keteraturan ekosistem -> ekosistem seimbang
  • Terbagi dalam beberapa sub ekosistem
  • Unsure – unsure dalam LH tidak secara tersendiri, terintegrasi sebagai komponen yang berkaitan dalam suatu system -> pendekatan ekosistem/Holistik, hubungan konsional antara komponen yang mengikat dalam kesatuan yang teratur.

KAIDAH – KAIDAH EKOSISTEM
  • Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara alamiah
  • Mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan seimbang
  • Terdapat interaksi antara seluruh unsure- unsur lingkungan yang saliang mempengaruhi yang bersifat timbale balik
  • Interaksi terjadi antara: komponen – komponen biotis dengan abiotis, sesama komponen biotis dan sesama komponen abiotis.
  • Interaksi itu setiap ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh factor –faktor tempat, waktu dan masing – masing perbedaan dari ekosistem itu sendiri sebagai pencerminansifat – sifat yang khas.

KETERKAITAN DAN KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM
  1. Siklus / daur hidrologi
  2. Siklus mineral / biogiokimia
  3. Aliran energy
  4. Rantai dan jaringan makanan
  5. Mahluk hidup dan lingkungan

KEPENTINGAN LINGKUNGAN
  • Merupakan sifat suatu system yang memungkinkannya kembali kepada stabilitas/keseimbangan semula, bahkan untuk menyerap dan memanfaatkan gangguan yang menimbulkan dinamika/perubahan kecil
  • Menunjukkan kemampuan suatu system untuk oleh setelah ia terkena gangguan

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
  1. Batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi, atas nama jumlah populasi itu tidak lagi dapat didukung oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada
  2. Jumlah individu yang dapat didukung oleh suatu habitat (pengertian dalam ilmu pengetahuan marga satwa)

PERANAN VEGETASI DALAM EKOSISTEM
  1. Sebagai perubahan terbesar dari lingkungan, berfungsi sebagai perlindungan yang dapat mengurai radiasi matahari mengurangi temperature ekstrim. Dll
  2. Sebagai pengikat energy untuk ekosistem
  3. Sebagai sumber unsur hara mineral

PENGELOLAAN LINGKUNGAN
  1. Usaha secara sadar untuk memelihara dan atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar tercukupi
  2. Bersifat lentur
  3. Kelenturan dalam pengelolaan lingkungan, tidak memberikan akomodasi/tempat pada adaptasi yang buruk/tidak  sehat
  4. Untuk mendapatkan mutu lingkungan yang baik -> memperbesar manfaat ligkungan dan atau memperkecil resiko lingkungan.
http://goo.gl/1EQcx
www.agribisnis-indonesia.com

Description: Pemahaman Mengenai Ekologi
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Pemahaman Mengenai Ekologi
SelengkapnyaPemahaman Mengenai Ekologi

Ekologi dan Ekosistem

Posted by Noer Rachman Hamidi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.

Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim ialah dua bagian di mana ekolog (orang yang mempelajari ekologi) kini berfokus.

Ekologi dan Ekosistem
Ekologi dan Ekosistem
1. Pengertian Ekosistem

Hubungan saling mempengaruhi antara makhluk hidup dengan lingkungannya membentuk suatu sistem disebut Ekosistem.

2. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem

Bayangkan jika di bumi ini tanpa tumbuhan,tentu manusia dan hewan pemakan tumbuhan akan kelaparan,bahkan mati.Bayangkan pula,jika di bumi ini hanya ada hewan jantan saja,tentu jumlah hewan di bumi ini akan semakin berkurang.Hal ini di karenakan mereka tidak dapat memperbanyak diri. Jadi,semua makhluk hidup saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.

3. Satuan-satuan makhluk hidup penyusun ekosistem.

Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu, populasi, komunitas dan biosfer.

Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu;
a. Individu

Istilah individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang berarti dapat di bagi. Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.
b. Populasi.
Populasi berasal ari bahasa latin,yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat.Dalam ekosistem,populasi berarti kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama [sejenis] dan menempati daerah tertentu.
c. Komunitas
Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah yang sama,misalnya halaman sekolah.
d. Biosfer
Biosfer adalah semua ekossistem yang berada di permukaan bumi.

4. Komponen-komponen ekosistem.

Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua komponen.Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup[biotik] dan komponen tak hidup[abiotik].

4.A. Komponen Biotic
Manusia,hewan dsn tumbuhan termasuk koomponen biotik yaang terdapat dalamsuatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3golongan yaitu ;produsen,konsumen dan dekomposer.

 
a. Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut organisme autotrof. Sebagai produsen,tumbuhan hijau mnghasilkan makanan[karbohidrat] melalui proses potosintesis. Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme lain,yaitu konsumen.
b. Konsumen.
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di bentuk oleh produsen,atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya.

Berdasarkan jenis makanannya,konsumen di kelompokkan sebagai berikut;
- Pemakan tumbuhan [herbivora],nisalnya kambing,kerbau,kelini dan sapi.
- Pemakan daging[karnivora],misalnya harimau,burung elang,dan serigala,
- Pemakan tmbuhan dan daging[omnivora],misalnya ayam,itik, dan orabg hutan.
- Pengurai [dekomposer].
Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem.Jika kelompok ini tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai,yang menguraikan zat-zat organik[dari bangkai] menjadi zat-zat organik penyusunnya.

4.B. Komponen Abiotik.
Bagian dari komponen abiotik adalah ;
a. Tanah.
Sifat-sifa fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.
b. Air.
Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah suhu air,kadar mineral air,salinitas,arus air,penguapan,dan kedalaman air.

c. Udara.
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.Gas itu berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,karbon dioksida,dan nitrogen merupakan gas yang paling pentung bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun demikian,penyebara cahaya ddi bumi belum merata.Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.

5. Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem

Tidak ada makhluk hidup yang mampu hidup sendiri.Di antara makhluk hidup tersebut terjadi hubungan saling membutuhkan,atau dengan kata lain terjadi ketergantungan. Ketergantungan tidak hanya terjadi antar makhluk hidup [komponen biotik], tetapi juga terjadi antara komponen abiotik dan biotic.

6. Ketergantungan antara Produsen, Konsumen, dan Pengurai.

Rantai makanan dan jaring-jaring makanan.Ulat sebagai konsumen makanan daun padi [produsen]. Ulat menjadi sumber.makanan bagi burung. Setelah burung tersebut mati,pengurai akan menguraikan
hewan yang mati tersebut menjadi mineral dan humus di dalam tanah.

Selanjutnya,mineral dan humus tersebut di gunakan sebagai pupuk oleh tumbuhan hijau. Dari contoh tersebut dapat di simpulkan bahwa diantara produsen,konsumen dan pengurai, terjadi ketergantungan. Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari makhluk hidup satu ke makhluk hidup lain melalui proses makan di makan dengan urutan tertentu.

Kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan disebut jaring-jaring makanan.
1. Piramida makanan.
Jika dalam suatu ekosistem di gambarkan jumlah populasi produsen sampai konsumen tertinggi, akan membentuk gambaran seperti piramida.Gambaran seperti ini disebut piramida makanan.
Supaya piramida makanan tersusun dengan baik, populasi dalam suatu ekosistem harus seimbang. Oleh karena itu, populasi produsen harus lebih banyak dari pada populasi konsumen tingkat 1. Konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dari pada konsumen tingkat 2. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan suatu konsumen, jumlahnya semakin sedikit.
2. Aliran energy
Dalam suatu ekosistem terjadi proses makan dan di makan yang di lakukan organisme untuk memperoleh tenaga atau energi. Jadi,proses makan dan di makan dalam suatu rantai makanan dan jaring-jaring makanan dapat di katakan sebagai proses aliran energi.

7. Keseimbangan Ekosistem.

Ekostem di katakan seimbang apabila komposisi di antara komponen-komponentersebut dalam keadaan seimbang.Ekosistem yang seimbang,keberadaannya dapat bertahan lama atau kesinambungannya dapat terpelihara. Perubahan ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangannya. Perubahan ekosistem dapat terjadi secara alamiserta dapat pula karena aktivitas dan tindakan manusia.
1. Perubahan Ekosistem secara Alami
Perubahan ekosistem secara alami dapat terjadi karena adanya gangguan alam.Misalnya gunung meletus,kebakaran hutan, dan perubahan musim. Bencana alam dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
2. Perubahan Ekosistem karena Tindakan Manusia.
Perubahan ekosistem dapat terjadi karena tindakan manusia. Manusia merupakan salah satu komponen biotik dalam suatu ekosistem. Manusia mempunyaiperanan dan tanggung jawab terhadap pengelolaan ekosistem. Akan tetapi, manusia juga dapat merusak ekosistem.

http://bit.ly/10ko39D
www.agribisnis-indonesia.com

Description: Ekologi dan Ekosistem
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Ekologi dan Ekosistem
SelengkapnyaEkologi dan Ekosistem